◆ Munculnya Fenomena Quiet Luxury di Indonesia
Tahun 2025 menjadi era keemasan bagi tren quiet luxury di Indonesia. Setelah bertahun-tahun dunia mode dipenuhi tren streetwear mencolok dan fast fashion massal, publik kini beralih pada gaya yang lebih halus, understated, namun tetap elegan. Quiet luxury menekankan kualitas, kesederhanaan, dan keanggunan tanpa logo besar atau desain yang berteriak, melainkan lewat potongan rapi, material mewah, dan craftsmanship tinggi.
Tren ini pertama kali muncul di panggung mode Eropa dan Amerika pascapandemi, saat banyak kalangan atas mulai merasa jenuh dengan gaya pamer kekayaan. Di Indonesia, quiet luxury mulai populer sejak 2024 dan meledak pada 2025, terutama di kalangan eksekutif muda, sosialita, hingga influencer fashion. Mereka memandang quiet luxury sebagai bentuk sophisticated minimalism — gaya hidup yang menampilkan kekayaan lewat ketenangan, bukan kemewahan mencolok.
Fenomena quiet luxury juga dipicu oleh perubahan nilai sosial generasi muda urban yang mulai menghargai keberlanjutan dan kesadaran konsumsi. Mereka tidak lagi membeli banyak pakaian musiman, melainkan memilih item premium berkualitas tinggi yang awet dan tahan tren. Ini membuat permintaan terhadap produk fashion lokal maupun global kelas atas melonjak drastis sepanjang 2025.
◆ Ciri Khas Gaya Quiet Luxury
Quiet luxury memiliki ciri khas yang sangat berbeda dengan tren mode sebelumnya. Fokus utamanya bukan pada logo besar atau motif mencolok, melainkan pada kualitas material dan detail halus yang hanya bisa dihargai oleh mata terlatih. Pakaian quiet luxury biasanya menggunakan palet warna netral seperti beige, krem, abu-abu, hitam, atau putih, dengan siluet clean dan tanpa hiasan berlebihan.
Kain yang digunakan pun selalu berkualitas tinggi seperti kasmir, wol halus, sutra, atau katun premium. Jahitan dibuat sempurna, presisi, dan nyaris tidak terlihat. Potongan pakaian dibuat timeless, sehingga tidak lekang oleh tren musiman dan bisa dipakai bertahun-tahun. Banyak fashionista menyebut bahwa esensi quiet luxury adalah “pakaian yang tampak sederhana tapi terasa mahal saat disentuh.”
Aksesori dalam gaya quiet luxury juga sangat minimal. Tas kulit tanpa logo mencolok, jam tangan klasik, dan sepatu kulit polos adalah pilihan utama. Semua elemen diarahkan untuk menciptakan kesan refined dan effortless, bukan pamer status sosial. Justru, kekuatan gaya ini ada pada kesan misterius — hanya mereka yang paham mode yang bisa mengenali nilainya.
◆ Brand Lokal dan Global yang Mendominasi
Seiring meledaknya tren quiet luxury di Indonesia, sejumlah brand lokal berhasil menyesuaikan diri dan ikut meraih popularitas. Label seperti IKYK, Sejauh Mata Memandang, dan Calla The Label menghadirkan koleksi busana minimalis dengan kualitas material tinggi. Mereka memadukan unsur wastra lokal seperti tenun dan batik premium dalam potongan modern yang clean dan elegan.
Dari sisi brand global, nama-nama seperti The Row, Loro Piana, Max Mara, Jil Sander, dan Bottega Veneta menjadi favorit utama kalangan atas Indonesia. Koleksi mereka mendominasi butik-butik mewah di Jakarta, Surabaya, dan Bali sepanjang 2025. Barang-barang secondhand dari brand-brand quiet luxury ini juga sangat diminati di pasar preloved karena nilai jualnya stabil bahkan meningkat seiring waktu.
Selain itu, banyak rumah mode lokal yang mulai menerapkan konsep made-to-order untuk menjaga eksklusivitas, sekaligus menghindari overproduksi. Pendekatan ini tidak hanya sesuai dengan filosofi quiet luxury, tapi juga mendukung keberlanjutan karena meminimalkan limbah fashion. Strategi ini terbukti efektif menarik konsumen menengah atas yang kini lebih sadar lingkungan.
◆ Dampak Quiet Luxury terhadap Industri Fashion Indonesia
Ledakan tren quiet luxury membawa perubahan besar pada lanskap industri mode Indonesia. Pertama, terjadi pergeseran dari budaya fast fashion menuju slow fashion. Konsumen tidak lagi membeli pakaian karena tren sesaat, melainkan karena nilai jangka panjang. Hal ini membuat banyak brand mulai mengurangi frekuensi peluncuran koleksi dan fokus pada kualitas, bukan kuantitas.
Kedua, meningkatnya permintaan untuk craftsmanship lokal. Banyak brand kini menggandeng pengrajin tekstil tradisional, penjahit handmade, dan pengolah kulit lokal untuk menciptakan produk berkualitas tinggi. Ini membuka lapangan kerja baru di sektor kriya dan membantu melestarikan keterampilan tradisional Indonesia yang sebelumnya terpinggirkan.
Ketiga, munculnya ekosistem pasar barang mewah preloved. Karena barang quiet luxury memiliki umur pakai panjang, konsumen mulai menjual kembali koleksi mereka ke sesama penggemar mode. Marketplace preloved premium berkembang pesat, menciptakan sirkulasi ekonomi baru yang ramah lingkungan sekaligus menguntungkan secara finansial.
◆ Tantangan Mengembangkan Tren Quiet Luxury
Meski sedang mendominasi, tren quiet luxury juga menghadapi sejumlah tantangan di Indonesia. Salah satunya adalah persepsi konsumen awam yang masih menganggap kemewahan harus ditampilkan secara mencolok. Banyak konsumen belum terbiasa menghargai pakaian sederhana dengan harga tinggi, sehingga pasar quiet luxury masih relatif terbatas pada kalangan menengah atas.
Tantangan lainnya adalah keterbatasan produksi lokal berkualitas tinggi. Tidak semua brand lokal mampu memenuhi standar bahan dan pengerjaan premium yang menjadi syarat utama quiet luxury. Diperlukan investasi besar dalam pelatihan pengrajin, pengadaan bahan baku, dan manajemen kualitas agar brand lokal bisa bersaing dengan label global.
Selain itu, harga yang tinggi membuat produk quiet luxury sulit diakses masyarakat luas. Hal ini berisiko membuat tren ini terlihat eksklusif dan elitis, padahal esensi utamanya bukan pamer status, melainkan menghargai kualitas. Diperlukan strategi edukasi publik agar quiet luxury bisa dipahami secara benar dan tidak hanya dianggap simbol kekayaan.
🌟 Kesimpulan: Quiet Luxury Sebagai Babak Baru Mode Indonesia
💼 Gaya Hidup Elegan yang Tahan Waktu
Quiet luxury menawarkan alternatif segar di tengah kejenuhan terhadap mode mencolok. Gaya ini menekankan kesederhanaan, kualitas, dan ketenangan yang mencerminkan kematangan selera. Ini menjadi simbol baru keanggunan di kalangan fashionista Indonesia.
🌱 Peluang Emas Bagi Brand Lokal
Dengan strategi tepat, brand lokal Indonesia punya peluang besar menembus pasar global lewat tren quiet luxury. Jika mampu menjaga kualitas, etika produksi, dan storytelling budaya, Indonesia bisa menjadi pusat mode elegan Asia Tenggara dalam dekade mendatang.
Referensi: